MODEL TAHUNAN
0. PENDAHULUAN
Ide
dasar model ini merupakan perbaikan dari model yang dikembangkan oleh JICA-TSQ,
Bappenas yang dibuat pada tahun 2001. Perbaikan/pengembangan model ini
meliputi, antara lain, (i) menggunakan data hingga tahun 2006 (ii) sebagian
besar persamaan mengalami perubahan baik dalam dependent dan/atau independent
variable (iii) beberapa data banyak yang mengalami perubahan, baik data
asli yang diubah dengan data terbaru (misalnya data stok kapital) ataupun
perubahan tahun dasar beberapa data riil dari tahun 1993 menjadi tahun 2000
(iv) terdapat penambahan beberapa persamaan dalam upaya menjelaskan kondisi
ekonomi terkini, misalnya memasukkan persamaan permintaan uang beredar dalam
arti luas (M2) dan menambahkan beberapa persamaan untuk penerimaan dan
pengeluaran negara untuk melihat dampak gejolak harga minyak dunia.
Model
ini sangat sederhana, namun model ini berupaya untuk mengakomodasi seluruh
kondisi ekonomi makro Indonesia .
Model ini didominasi oleh pendekatan sisi permintaan (keynes dominant model), dengan berupaya memasukkan beberapa sisi
penawaran, antara lain, stok kapital, harga, tenaga kerja dan PDB potensial. Jumlah
total variabel adalah 55, yang terdiri dari
dan 40 variable endogen dan 16 variabel eksogen. Variable yang berbentuk
persamaan struktural berjumlah 15, dan PDB potensial bukan merupakan fungsi
persamaan, namun, berbentuk kalibrasi yang menggunakan pendekatan Hodrik
Prescot Filter.
Tulisan ini dibagi dalam lima
pembahasan. Pembahasan pertama menguraikan teori yang mendasari model ini.
Pembahasan kedua uraian dari struktural model ini, yang terdiri dari fungsi dan
identitas dari persamaan yang digunakan. Pembahasan ketika adalah simulasi
model untuk melihat beberapa angka terkait dengan pertumbuhan ekonomi, dan
proyeksi untuk tahun 2010-2015. Keempat adalah penutup.
1. DASAR TEORI
Model ini meliputi enam blok,
yaitu: permintaan; produksi; luar negeri; harga; tenaga kerja; dan moneter,
dengan persamaan sebagai berikut:
Blok permintaan menunjukkan
kondisi kurva investment-saving (IS curve) yang terdiri dari empat bagian, dan
menggunakan asumsi kondisi terjadinya jangka pendek. Jangka pendek ini
maksudnya jangka waktu proses penyesuaian harga dan faktor produksi (tenaga
kerja dan modal) tidak sempurna,[2] Bentuk persamaan blok permintaan adalah
sebagai berikut:

Dimana
(i) d adalah fungsi permintaan domestik (ii) Y adalah output rill (iii) T
adalah pajak rill (iv) R adalah nilai tukar nominal (v) P adalah harga nominal
(vi) G adalah pengeluaran pemerintah rill (vii) x adalah fungsi permintaan
ekspor (viii) F menunjukkan variabel luar negeri (ix) E adalah nilai tukar mata
uang domestik terhadap mata uang luar negeri (x) m adalah fungsi impor.
Bagian
pertama dari blok permintaan adalah permintaan domestik. Permintaan domestik
ini dipengaruhi secara (i) positip oleh pendapatan disposibel (pendapatan
setelah dikurangi pajak), yang menjelaskan bahwa pendapatan disposibel mempengaruhi
konsumsi masyarakat; dan (ii) negatif
oleh suku bunga, yang menjelaskan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap
investasi.
Bagian
kedua dari blok permintaan adalah pengeluaran pemerintah.
Bagian
ketiga dari blok permintaan adalah ekspor dan impor. Ekspor dipengaruhi secara
positip oleh permintaan dunia dan nilai tukar rill. Naiknya permintaan dunia
menyebabkan ekspor menaik, dan naiknya
nilai tukar mempunyai arti nilai tukar domestik mengalami depresiasi,
selanjutnya ekspor naik. Impor dipengaruhi secara positip oleh pendapatan
nasional dan secara negatif oleh nilai tukar. Naiknya pendapatan nasional
menyebabkan konsumsi barang impor menaik, dan naiknya nilai tukar mempunyai
arti nilai tukar domestik mengalami depresiasi, selanjutnya menurunkan impor.
Blok Produksi menunjukkan
fungsi produksi dimana output secara positip ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja dan stok modal. Output disini diasumsikan terjadi dalam jangka panjang,
artinya proses penyesuaian yang terjadi pada harga dan faktor produksi (tenaga
kerja dan stok modal) terjadi dengan
sempurna. Bentuk persamaan blok produksi adalah sebagai berikut:

Dimana
(i) L adalah jumlah tenaga kerja; dan (ii) K adalah stok modal rill.
Blok Luar Negeri
menjelaskan kurva neraca pembayaran (balance
of payments) dengan kondisi dimana nilai tukar melakukan penyesuaian
terhadap keseimbangan neraca pembayaran. Ketika penyesuaian nilai tukar terjadi
dengan sempurna, total keseimbangan seharusya disesuaikan menjadi nol.
Persamaan ekspor dan impor—yang menerangkan perubahan neraca transaksi
berjalan—mempunyai penjelasan sama dengan ekspor dan impor yang ada pada blok
permintaan, sementara itu perubahan neraca transaksi modal dipengaruhi (i) secara positip oleh perbedaan antara suku
bunga luar negeri dan dalam negeri; dan (ii) perbedaan antara nilai tukar
berlaku dan nilai tukar tahun sebelumnya. Bentuk persamaan blok luar negeri
adalah sebagai berikut:

Dimana
c adalah fungsi pergeraka neraca transaski modal dalam neraca pembayaran.
Blok Harga didasari
oleh persamaan Kurva Philip, dimana inflasi mempunyai (i) hubungan positip
dengan ekspektasi inflasi dan (ii) berhubungan negatif dengan pengangguran.
Dikarenakan menurut Hukum Okun menjelaskan terjadi hubungan yang negatif antara
pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi, maka persamaan inflasi dapat diartikan
(i) mempunyai hubungan positip debngan ekspektasi inflasi dan (ii) berhubungan
positip dengan pertumbuhan ekonomi. Bentuk persamaan blok harga adalah sebagai
berikut:

Dimana
(i) pangkat P menunjukkan terjadinya kesempatan kerja penuh (full employment) dan (ii) -1 dan -2
adalah varaibel kelambaman (lag) satu tahun dan dua tahun sebelumnya.
Blok Tenaga Kerja
menjelaskan hubungan positip antara jumlah tenaga kerja dan upah rill, artinya
semakin tinggi upah rill maka semakin tinggi jumlah tenaga kerja yang
digunakan Bentuk persamaan blok tenaga
kerja adalah sebagai berikut:

Dimana
(i) g adalah fungsi permintaan tenaga kerja (ii) W adakah upah tenaga kerja
nominal.
Blok Moneter menjelaskan terjadinya
keseimbangan antara penawaran dan permintaan uang. Permintaan uang dipengaruhi
secara positip oleh pendapatan nasional dan negatip oleh suku bunga, sementara
itu penawaran uaang ditentukan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter yang
menentukan jumlah uang beredar. Bentuk persamaan blok moneter adalah sebagai
berikut:

Dimana
(i) M adalah jumlah penawaran uang nominal (ii) l adalah fungsi permintaan
uang.
2. STRUKTUR MODEL
Model ini terdiri dari 41
variabel endogen dan 15 variabel eksogen (tidak termasuk variabel boneka). Diantara
41 variabel endogen tersebut terdapat 17 variabel eksogen yang berbentuk
fungsi, yang diestimasi dengan Ordinary
Least Square dan satu persamaan, yaitu GDP potensial, yang dikalibrasi
dengan Hodrick-Prescott Filter (lihat
Tabel 1).
Tabel 1: Ringkasan Variabel
|
Endogen
|
Eksogen
|
Sub-Total
|
|
Fungsi
|
Identitas
|
|||
Permintaan
|
5
|
10
|
2
|
17
|
Penawaran
|
7
|
7
|
6
|
20
|
Luar Negeri
|
3
|
3
|
2
|
8
|
Pemerintah
|
2
|
4
|
5
|
11
|
Sub-Total
|
17
|
24
|
15
|
56
|
Berdasarkan
teori yang dijelaskan diatas, berikut akan diurakan fungsi-fungsi persamaan dan
identitas yang digunakan dalam model ini, yang meliputi empat blok, yaitu blok (i)
permintaan (ii) penawaran (iii) luar negeri dan (iv) pemerintah.
Permintaan
Secara lengkap fungsi dan
identitas untuk blok permintaan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Permintaan Real (2000=100):
CPR =
157193.9 + 0.470687GDP(-1) - 13609.20 DEPORATE
t-stat
(1.218337) ( 9.625085) (-2.313101)
R-squared = 0.894167; DW = 1.303859;
Sample = 1986 - 2006
2. Fungsi Pembentukan Modal Bruto Riil (2000=100)
IR = 32728.59 + 0.210002 GDPR + 0.433311 FDI(-2)*NEXA/1000 - 1563.532
WCRATE(-1) - 24751.31 D98
t-stat
(3.290708) (82.37498) (3.684558) (-3.552758) (-2.491242)
R-squared =
0.998554; DW = 2.173880; Sample = 1987 - 2006
3. Identitas Konsumsi Pemerintah (2000=100)
CGR = (CG / PCG) * 100
4. Identitas Ekspor Barang dan Jasa Riil (2000=100)
XR = (X / PX)*100
5. Identitas Impor Barang dan Jasa Riil (2000=100)
MR = (M / PM)*100
6. Identitas PDB Rill (2000=100)
GDPR = CPR + IR + CGR + JR + XR – MR
7. Identitas Konsumsi Masyarakat Nominal
CP = (CPR * PCP)/100
8. Identitas Pembentukan Modal Bruto Nominal
I = (IR*PI)/100
9.
Fungsi Konsumsi Pemerintah Nominal
CG = -3234.304 + 0.074732 GE + 1.046211 CG(-1)
t-stat
(-2.420980) (3.394563)
(18.36435)
R-squared = 0.997641; DW = 2.049326; Sample = 1986 - 2006
10. Fungsi Ekspor Barang & Jasa Nominal
X
= -677.7671 + 1.095299 XGB*NEXA/1000 - 45540.76 D98
t-stat
= (-0.122408) (80.87183)
(-2.396619)
R-squared
=0.997151;
DW =1.136939; Sample = 1986
2006
11. Fungsi Impor Barang dan Jasa Nominal
M = 6554.879 + 1.137526 MGB*NEXA/1000 + 0.130274
M(-1)
t-stat = (0.916919) (14.46549)
(1.889041)
R-squared =0.993531; DW = 1.769063;
Sample = 1986 - 2006
12. Identitas GDP Nominal
GDP = CP + I + CG + J + X - M
13. Identitas Pertumbuhan PDB Rill
GROWTH = ((GDPR/GDPR(-1)-1)) * 100
14. Identitas PDB Nominal Dalam US$
GDPDOL = (GDP/NEXA)*100
15. Identitas PDB Per Kapita Nominal Dalam US$
GDPPC = GDPDOL/POP
Penawaran
Secara lengkap fungsi dan identitas
untuk blok penawaran adalah sebagai berikut:
16. Fungsi Konsumsi Masyarakat Deflator
LOG(PCP) = -0.155092 + 0.407275 LOG(CPI) + 0.314101 D98 + 0.642145
LOG(PCP(-1))
t-stat (-2.037649) (2.695961) (4.304700) (4.609207)
R-squared = 0.998599; DW =1.714917;
Sample = 1986 – 2006
17. Fungsi Pembentukan Modal Tetap Bruto Deflator
LOG(PI) = -0.571070 + 0.864626 LOG(CPI) +
0.258122 LOG(PI(-1))
t-stat (-4.352056) (6.361972) (2.098662)
R-squared = 0.990492; DW = 143566; Sample = 1986 – 2006
18. Fungsi Impor Deflator
LOG(PM) = -5.165550 + 0.231014 LOG(POIL) +
0.995409 LOG(NEXA(-1)) + 0.901658 D98
t-stat (-21.96398) (2.669823 ) (23.98161) (7.959513)
R-squared = 0.988541; DW = 1.234646;
Sample = 1986 – 2006
19. Fungsi Indeks Harga Konsumen
LOG(CPI)
= -1.519209+0.403337LOG(M2(-1))+0.113932LOG(NEXA(-1))+0.003988LOG(PM)+
0.156212 D98
t-stat = (-3.687704) (14.56690) (1.862550) (3.894082) (3.039446)
R-squared =0.993531; DW = 1.769063; Sample = 1986 – 2006
20. Identitas Laju Inflasi
INFLAT = (CPI / CPI(-1) – 1) * 100
21. Fungsi Angkatan Kerja
LOG(LF)
= -3.594191 + 1.524174 LOG(POP)
t-stat (-18.62480) (41.76424)
R-squared = 0.988664; DW 1.410155;
Sample: 1985 2006
22. Fungsi Angkatan Bekerja Yang Bekerja
LE
= 0.960485 LF - 3.44E-06 GAP
t-stat
(222.1758) (-8.121723)
R-squared
= 0.980433; DW = 1.235372; Sample = 1985 2006
23. Identitas Angkatan Kerja Yan Tidak Bekerja
(Pengangguran)
U = LF – LE
24. Identitas Tingkat Pengangguran
UR = (U / LF)*100
25. Persamaan Hasil Hodrick Prescot Filter PDB
Potensial Riil (2000=100)
26. Identitas Kesenjangan PDB
GAP = GDPR - GDPP
Luar Negeri
Secara lengkap fungsi dan identitas
untuk blok luar negeri adalah sebagai berikut:
27. Fungsi Ekspor Barang Nominal
LOG(XGB) = -0.758953 + 0.709512 LOG(MDW)
+ 0.522226 LOG(REXA(-2)) + 0.125880 LOG(FDI(-1))
t-stat (-0.751624) (5.695545) (2.552123) (4.151234)
R-squared
=0.984084; DW =0.783344; Sample = 1987- 2006
28. Fungsi Impor Barang Nominal
LOG(MGB) = 0.946835 LOG(GDPDOL(-1)) +
0.146364 LOG(REXA(-1)) - 0.334077 D98
t-stat (10.05560)
(1.403314) (-1.733616)
R-squared =0.883667; DW =0.525292;
SE0.182973; Sample = 1986- 2006
29. Fungsi Penanaman Modal Asing
LOG(FDI)
= -27.58600 - 1.531840 LOG(CPI(-1)) + 4.248473 LOG(GDPDOL(-1))
t-stat (-4.668299) ( -3.314321) (5.536348)
R-squared =0.750789; DW =0.835614;
SE 0.640912; Sample = 1986- 2006
Pemerintah
Secara lengkap fungsi dan identitas
untuk pemerintah adalah sebagai berikut:
30.
Fungsi Penerimaan APBN Nominal
LOG(GR) =-1.122818 + 0.961013 LOG(GDP)
t-stat -5.570439 63.61847
R-squared =0.995327; DW =1.196115; Sample = 1986- 2006
31. Identitas Keseimbangan APBN
GBAL = GR – GE
32. Identitas Rasio Keseimbangan APBN per Nominal
GDP
GBALGDP = (GBAL/GDP)*100
33. Fungsi Penawaran Uang
LOG(M2) = 0.175617LOG(GDP) -0.100603
LOG(RSBI-REUD) + 0.326420 LOG(M1) + 0.449298 LOG(M2(-1))
t-stat (4.011201) (-3.725075) (5.061063) (4.713087)
R-squared = 0.998542; DW =2.097391;
Sample =
1986- 2006
Hampir dari seluruh persamaan telah lulus uji t
statistik, kecuali nilai t statistik untuk
LOG(REXA(-1)) untuk persamaan 13; dengan t
statistik 1,4 dan pobabilitas 0,18.[3]
Tanda hubungan yang diperoleh pada seluruh persamaan juga telah sesuai dengan
yang diharapkan oleh teori.
Untuk uji ekonometrik
autokorelasi kita tidak menggunakan uji DW, karena hampir seluruh persamaan
mempunyai variabel kelambanan. Untuk menguji autokorelasi yang mempunyai
variabel kelambanan maka uni yang dilakukan adalah uji correlogram residual .
Hampir seluruh persamaan telah lulus uji correlogram residual, kecuali
persamaan, kecuali persamaaan 36.[4]
Untuk melihat kebasahan
model apakah dapat digunakan untuk proyeksi, maka digunakan uji Theil Inequality. Dari hasil
perhitungan, terlihat secara umum, memberikan hasil yang cukup memuaskan,
dimana hampir sebagian besar persamaan (kecuali persamaan 1) memiliki Theil Inequality lebih kecial dari 0,1. Berdasarkan indikator Theil Inequality, suatu model
ekonometrii simultan dapat dikatakan baik bila Theil Inequality mendekati 0, dan buruk bila mendekati nilai 1.
Bila 1, berati antara actual dengan predicted sangat berbeda, sedangkan 0,
berarti actual sama dengan predicted. Pada persamaa 1, nilai Theil Inequality adalah 0,134603, yang
artinya meskipun tidak terlalu baik, tetapi masih jauh dari 1.
Untuk menghitung nilai
GDP potensil, model ini menggunakan Hodric-Prescot Filter, dimana potensisal
GDP ini dikalibrasi dengan fungsi produksi Cobb-Douglass. Nilai income share
dan labor share diambil dari GTAP database version 5 (lihat persamaan 28)
3. ASUMSI
Untuk melakukan proyeksi
pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2010-2015, kita gunakan beberapa asumsi yang
berupakan variabel eksogen. Tentunya asumsi ini bisa berubah ubah, tergantung
dari informasi ekonomi terkini. Berikut kami sampaikan beberapa asumsi yang
digunakan dalam model ini:
- Permintaan impor dunia (MDW) naik 4 persen
dalam tiap tahunnya (berdasrakan WEO, IMF October 2007)
- Pengeluaran pemerintah (GE) naik sejalan
dengan kenaikan tingkat inflasi
- Harga Minyak Dunia $100/per barrel
- Nilai tukar terpresiasi sebesar Rp/$100
- Subu bunga SBI adalah 9 persen
- Pertumbuhan penduduk 1,4 persen.
4. PROYEKSI 2010-1015
[1] Tulisan ini pendapat pribadi, bukan pendapat penulis bekerja. Model ini
pernah dipresentasikan dalam seminar Sectoral Modeling and National Account
Forecasting Framework di Hotel Borobudur, tanggal 24 Maret 2008, yang
diselenggarakan oleh Departemen Keuangan, Republik Indonesia
[2] Sementara
itu jangka panjang mempunyai arti proses penyesuaian harga dan faktor produksi
berjalan sempurna.