Sabtu, 03 Mei 2014


MODEL TAHUNAN


0. PENDAHULUAN

Ide dasar model ini merupakan perbaikan dari model yang dikembangkan oleh JICA-TSQ, Bappenas yang dibuat pada tahun 2001. Perbaikan/pengembangan model ini meliputi, antara lain, (i) menggunakan data hingga tahun 2006 (ii) sebagian besar persamaan mengalami perubahan baik dalam dependent dan/atau independent variable (iii) beberapa data banyak yang mengalami perubahan, baik data asli yang diubah dengan data terbaru (misalnya data stok kapital) ataupun perubahan tahun dasar beberapa data riil dari tahun 1993 menjadi tahun 2000 (iv) terdapat penambahan beberapa persamaan dalam upaya menjelaskan kondisi ekonomi terkini, misalnya memasukkan persamaan permintaan uang beredar dalam arti luas (M2) dan menambahkan beberapa persamaan untuk penerimaan dan pengeluaran negara untuk melihat dampak gejolak harga minyak dunia.

Model ini sangat sederhana, namun model ini berupaya untuk mengakomodasi seluruh kondisi ekonomi makro Indonesia. Model ini didominasi oleh pendekatan sisi permintaan (keynes dominant model), dengan berupaya memasukkan beberapa sisi penawaran, antara lain, stok kapital, harga, tenaga kerja dan PDB potensial. Jumlah total variabel adalah 55, yang terdiri dari  dan 40 variable endogen dan 16 variabel eksogen. Variable yang berbentuk persamaan struktural berjumlah 15, dan PDB potensial bukan merupakan fungsi persamaan, namun, berbentuk kalibrasi yang menggunakan pendekatan Hodrik Prescot Filter.
               
            Tulisan ini dibagi dalam lima pembahasan. Pembahasan pertama menguraikan teori yang mendasari model ini. Pembahasan kedua uraian dari struktural model ini, yang terdiri dari fungsi dan identitas dari persamaan yang digunakan. Pembahasan ketika adalah simulasi model untuk melihat beberapa angka terkait dengan pertumbuhan ekonomi, dan proyeksi untuk tahun 2010-2015. Keempat adalah penutup.    

            1. DASAR TEORI

Model ini meliputi enam blok, yaitu: permintaan; produksi; luar negeri; harga; tenaga kerja; dan moneter, dengan persamaan sebagai berikut:

Blok permintaan menunjukkan kondisi kurva investment-saving (IS curve) yang terdiri dari empat bagian, dan menggunakan asumsi kondisi terjadinya jangka pendek. Jangka pendek ini maksudnya jangka waktu proses penyesuaian harga dan faktor produksi (tenaga kerja dan modal) tidak sempurna,[2]  Bentuk persamaan blok permintaan adalah sebagai berikut:   


Dimana (i) d adalah fungsi permintaan domestik (ii) Y adalah output rill (iii) T adalah pajak rill (iv) R adalah nilai tukar nominal (v) P adalah harga nominal (vi) G adalah pengeluaran pemerintah rill (vii) x adalah fungsi permintaan ekspor (viii) F menunjukkan variabel luar negeri (ix) E adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang luar negeri (x) m adalah fungsi impor.  

Bagian pertama dari blok permintaan adalah permintaan domestik. Permintaan domestik ini dipengaruhi secara (i) positip oleh pendapatan disposibel (pendapatan setelah dikurangi pajak), yang menjelaskan bahwa pendapatan disposibel mempengaruhi konsumsi masyarakat;  dan (ii) negatif oleh suku bunga, yang menjelaskan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap investasi.

Bagian kedua dari blok permintaan adalah pengeluaran pemerintah.

Bagian ketiga dari blok permintaan adalah ekspor dan impor. Ekspor dipengaruhi secara positip oleh permintaan dunia dan nilai tukar rill. Naiknya permintaan dunia menyebabkan ekspor menaik, dan  naiknya nilai tukar mempunyai arti nilai tukar domestik mengalami depresiasi, selanjutnya ekspor naik. Impor dipengaruhi secara positip oleh pendapatan nasional dan secara negatif oleh nilai tukar. Naiknya pendapatan nasional menyebabkan konsumsi barang impor menaik, dan naiknya nilai tukar mempunyai arti nilai tukar domestik mengalami depresiasi, selanjutnya menurunkan impor.            

Blok Produksi menunjukkan fungsi produksi dimana output secara positip ditentukan oleh jumlah tenaga kerja dan stok modal. Output disini diasumsikan terjadi dalam jangka panjang, artinya proses penyesuaian yang terjadi pada harga dan faktor produksi (tenaga kerja dan  stok modal) terjadi dengan sempurna. Bentuk persamaan blok produksi adalah sebagai berikut:  

Dimana (i) L adalah jumlah tenaga kerja; dan (ii) K adalah stok modal rill.

Blok Luar Negeri menjelaskan kurva neraca pembayaran (balance of payments) dengan kondisi dimana nilai tukar melakukan penyesuaian terhadap keseimbangan neraca pembayaran. Ketika penyesuaian nilai tukar terjadi dengan sempurna, total keseimbangan seharusya disesuaikan menjadi nol. Persamaan ekspor dan impor—yang menerangkan perubahan neraca transaksi berjalan—mempunyai penjelasan sama dengan ekspor dan impor yang ada pada blok permintaan, sementara itu perubahan neraca transaksi modal dipengaruhi (i)  secara positip oleh perbedaan antara suku bunga luar negeri dan dalam negeri; dan (ii) perbedaan antara nilai tukar berlaku dan nilai tukar tahun sebelumnya. Bentuk persamaan blok luar negeri adalah sebagai berikut:  

Dimana c adalah fungsi pergeraka neraca transaski modal dalam neraca pembayaran.

Blok Harga didasari oleh persamaan Kurva Philip, dimana inflasi mempunyai (i) hubungan positip dengan ekspektasi inflasi dan (ii) berhubungan negatif dengan pengangguran. Dikarenakan menurut Hukum Okun menjelaskan terjadi hubungan yang negatif antara pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi, maka persamaan inflasi dapat diartikan (i) mempunyai hubungan positip debngan ekspektasi inflasi dan (ii) berhubungan positip dengan pertumbuhan ekonomi. Bentuk persamaan blok harga adalah sebagai berikut:  

Dimana (i) pangkat P menunjukkan terjadinya kesempatan kerja penuh (full employment) dan (ii) -1 dan -2 adalah varaibel kelambaman (lag)  satu tahun dan dua tahun sebelumnya.    

Blok Tenaga Kerja menjelaskan hubungan positip antara jumlah tenaga kerja dan upah rill, artinya semakin tinggi upah rill maka semakin tinggi jumlah tenaga kerja yang digunakan  Bentuk persamaan blok tenaga kerja adalah sebagai berikut:  


Dimana (i) g adalah fungsi permintaan tenaga kerja (ii) W adakah upah tenaga kerja nominal.    

Blok Moneter menjelaskan terjadinya keseimbangan antara penawaran dan permintaan uang. Permintaan uang dipengaruhi secara positip oleh pendapatan nasional dan negatip oleh suku bunga, sementara itu penawaran uaang ditentukan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter yang menentukan jumlah uang beredar. Bentuk persamaan blok moneter adalah sebagai berikut:  


Dimana (i) M adalah jumlah penawaran uang nominal (ii) l adalah fungsi permintaan uang.    


2. STRUKTUR MODEL

Model ini terdiri dari 41 variabel endogen dan 15 variabel eksogen (tidak termasuk variabel boneka). Diantara 41 variabel endogen tersebut terdapat 17 variabel eksogen yang berbentuk fungsi, yang diestimasi dengan Ordinary Least Square dan satu persamaan, yaitu GDP potensial, yang dikalibrasi dengan Hodrick-Prescott Filter (lihat Tabel 1).

Tabel 1: Ringkasan Variabel

Endogen
Eksogen
Sub-Total

Fungsi
Identitas
Permintaan
5
10
2
17
Penawaran
7
7
6
20
Luar Negeri
3
3
2
8
Pemerintah
2
4
5
11
Sub-Total
17
24
15
56

Berdasarkan teori yang dijelaskan diatas, berikut akan diurakan fungsi-fungsi persamaan dan identitas yang digunakan dalam model ini, yang meliputi empat blok, yaitu blok (i) permintaan (ii) penawaran (iii) luar negeri dan (iv) pemerintah.

Permintaan

Secara lengkap fungsi dan identitas untuk blok permintaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Permintaan Real (2000=100):
    CPR =   157193.9  +   0.470687GDP(-1)  -  13609.20 DEPORATE
     t-stat     (1.218337)    ( 9.625085)                (-2.313101)
    R-squared = 0.894167; DW = 1.303859; Sample = 1986 - 2006

2. Fungsi Pembentukan Modal Bruto Riil (2000=100)
    IR    = 32728.59 + 0.210002 GDPR + 0.433311 FDI(-2)*NEXA/1000 - 1563.532 WCRATE(-1) - 24751.31 D98
    t-stat   (3.290708)  (82.37498)            (3.684558)                                  (-3.552758)                      (-2.491242)
    R-squared = 0.998554; DW = 2.173880; Sample = 1987 - 2006

3. Identitas Konsumsi Pemerintah (2000=100)
    CGR = (CG / PCG) * 100

4. Identitas Ekspor Barang dan Jasa Riil (2000=100)
    XR = (X / PX)*100  

5. Identitas Impor Barang dan Jasa Riil (2000=100)
    MR = (M / PM)*100  

6. Identitas PDB Rill (2000=100)
    GDPR = CPR + IR + CGR + JR + XR – MR

7. Identitas Konsumsi Masyarakat Nominal
    CP = (CPR * PCP)/100

8. Identitas Pembentukan Modal Bruto Nominal
    I = (IR*PI)/100

9. Fungsi Konsumsi Pemerintah Nominal
    CG            = -3234.304 + 0.074732 GE + 1.046211 CG(-1)
     t-stat           (-2.420980)  (3.394563)     (18.36435)
    R-squared = 0.997641; DW = 2.049326;  Sample = 1986 - 2006

10. Fungsi Ekspor Barang & Jasa Nominal
      X        =  -677.7671    + 1.095299 XGB*NEXA/1000  45540.76 D98
      t-stat  =  (-0.122408)     (80.87183)                               (-2.396619)
      R-squared =0.997151; DW =1.136939; Sample = 1986 2006

11. Fungsi Impor Barang dan Jasa Nominal
     M =       6554.879 + 1.137526 MGB*NEXA/1000 + 0.130274 M(-1)
      t-stat = (0.916919)  (14.46549)                               (1.889041)
      R-squared =0.993531; DW = 1.769063; Sample = 1986 - 2006

12. Identitas GDP Nominal
      GDP = CP + I + CG + J + X - M

13. Identitas Pertumbuhan PDB Rill
      GROWTH = ((GDPR/GDPR(-1)-1)) * 100

14. Identitas PDB Nominal Dalam US$
      GDPDOL = (GDP/NEXA)*100

15. Identitas PDB Per Kapita Nominal Dalam US$
      GDPPC = GDPDOL/POP

Penawaran

Secara lengkap fungsi dan identitas untuk blok penawaran adalah sebagai berikut:


16. Fungsi Konsumsi Masyarakat Deflator
      LOG(PCP) = -0.155092 +  0.407275 LOG(CPI) + 0.314101 D98 + 0.642145 LOG(PCP(-1))
       t-stat             (-2.037649)  (2.695961)                   (4.304700)         (4.609207)
      R-squared = 0.998599; DW =1.714917; Sample = 1986 – 2006

17. Fungsi Pembentukan Modal Tetap Bruto Deflator
      LOG(PI) = -0.571070 + 0.864626 LOG(CPI) + 0.258122 LOG(PI(-1))
      t-stat         (-4.352056)  (6.361972)                   (2.098662)
      R-squared =  0.990492; DW = 143566; Sample = 1986 – 2006

18. Fungsi Impor Deflator
       LOG(PM)      = -5.165550 + 0.231014 LOG(POIL) + 0.995409 LOG(NEXA(-1)) + 0.901658 D98
       t-stat                (-21.96398)  (2.669823 )                    (23.98161)                           (7.959513)
       R-squared = 0.988541; DW = 1.234646; Sample = 1986 – 2006

19. Fungsi Indeks Harga Konsumen
      LOG(CPI)  = -1.519209+0.403337LOG(M2(-1))+0.113932LOG(NEXA(-1))+0.003988LOG(PM)+ 0.156212 D98
      t-stat          = (-3.687704)  (14.56690)                       (1.862550)                            (3.894082)        (3.039446)
      R-squared =0.993531; DW = 1.769063;  Sample = 1986 – 2006

20. Identitas Laju Inflasi
      INFLAT = (CPI / CPI(-1) – 1) * 100

21. Fungsi Angkatan Kerja
       LOG(LF) = -3.594191 + 1.524174 LOG(POP)
       t-stat          (-18.62480)  (41.76424)
      R-squared = 0.988664; DW 1.410155; Sample: 1985 2006

22. Fungsi Angkatan Bekerja Yang Bekerja
      LE    = 0.960485 LF - 3.44E-06 GAP
      t-stat    (222.1758)     (-8.121723)
     R-squared = 0.980433; DW = 1.235372; Sample = 1985 2006

23. Identitas Angkatan Kerja Yan Tidak Bekerja (Pengangguran)
      U = LF – LE

24. Identitas Tingkat Pengangguran
      UR = (U / LF)*100

25. Persamaan Hasil Hodrick Prescot Filter PDB Potensial Riil (2000=100)

26. Identitas Kesenjangan PDB
      GAP = GDPR - GDPP

Luar Negeri

Secara lengkap fungsi dan identitas untuk blok luar negeri adalah sebagai berikut:


27. Fungsi Ekspor Barang Nominal
      LOG(XGB) = -0.758953 + 0.709512 LOG(MDW) + 0.522226 LOG(REXA(-2)) +  0.125880 LOG(FDI(-1))
      t-stat             (-0.751624)  (5.695545)                     (2.552123)                               (4.151234)
      R-squared =0.984084; DW =0.783344; Sample = 1987- 2006        

28. Fungsi Impor Barang Nominal
      LOG(MGB) = 0.946835 LOG(GDPDOL(-1)) + 0.146364 LOG(REXA(-1)) - 0.334077 D98
      t-stat              (10.05560)                                 (1.403314)                            (-1.733616)
      R-squared =0.883667; DW =0.525292; SE0.182973;  Sample = 1986- 2006

29. Fungsi Penanaman Modal Asing
      LOG(FDI) = -27.58600 - 1.531840 LOG(CPI(-1)) + 4.248473 LOG(GDPDOL(-1))
      t-stat          (-4.668299) ( -3.314321)                      (5.536348)
      R-squared =0.750789; DW =0.835614; SE  0.640912; Sample = 1986- 2006

Pemerintah

Secara lengkap fungsi dan identitas untuk pemerintah adalah sebagai berikut:

30. Fungsi Penerimaan APBN Nominal
      LOG(GR) =-1.122818 + 0.961013 LOG(GDP)
      t-stat           -5.570439 63.61847
      R-squared =0.995327; DW =1.196115;  Sample = 1986- 2006

31. Identitas Keseimbangan APBN
      GBAL = GR – GE

32. Identitas Rasio Keseimbangan APBN per Nominal GDP
      GBALGDP = (GBAL/GDP)*100

33. Fungsi Penawaran Uang                                                              
      LOG(M2) = 0.175617LOG(GDP) -0.100603 LOG(RSBI-REUD) + 0.326420 LOG(M1) + 0.449298 LOG(M2(-1))
      t-stat           (4.011201)                 (-3.725075)                                (5.061063)                  (4.713087)
      R-squared = 0.998542; DW =2.097391;  Sample = 1986- 2006

Hampir dari seluruh persamaan telah lulus uji t statistik, kecuali nilai t statistik untuk  LOG(REXA(-1)) untuk persamaan 13; dengan t statistik 1,4 dan pobabilitas 0,18.[3] Tanda hubungan yang diperoleh pada seluruh persamaan juga telah sesuai dengan yang diharapkan oleh teori.

Untuk uji ekonometrik autokorelasi kita tidak menggunakan uji DW, karena hampir seluruh persamaan mempunyai variabel kelambanan. Untuk menguji autokorelasi yang mempunyai variabel kelambanan maka uni yang dilakukan adalah uji correlogram residual  . Hampir seluruh persamaan telah lulus uji correlogram residual, kecuali persamaan, kecuali persamaaan 36.[4]    

Untuk melihat kebasahan model apakah dapat digunakan untuk proyeksi, maka digunakan uji Theil Inequality. Dari hasil perhitungan, terlihat secara umum, memberikan hasil yang cukup memuaskan, dimana hampir sebagian besar persamaan (kecuali persamaan 1) memiliki Theil Inequality  lebih kecial dari 0,1. Berdasarkan indikator Theil Inequality, suatu model ekonometrii simultan dapat dikatakan baik bila Theil Inequality mendekati 0, dan buruk bila mendekati nilai 1. Bila 1, berati antara actual dengan predicted sangat berbeda, sedangkan 0, berarti actual sama dengan predicted. Pada persamaa 1, nilai Theil Inequality adalah 0,134603, yang artinya meskipun tidak terlalu baik, tetapi masih jauh dari 1.

Untuk menghitung nilai GDP potensil, model ini menggunakan Hodric-Prescot Filter, dimana potensisal GDP ini dikalibrasi dengan fungsi produksi Cobb-Douglass. Nilai income share dan labor share diambil dari GTAP database version 5 (lihat persamaan 28)

3. ASUMSI

Untuk melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2010-2015, kita gunakan beberapa asumsi yang berupakan variabel eksogen. Tentunya asumsi ini bisa berubah ubah, tergantung dari informasi ekonomi terkini. Berikut kami sampaikan beberapa asumsi yang digunakan dalam model ini:

  1. Permintaan impor dunia (MDW) naik 4 persen dalam tiap tahunnya (berdasrakan WEO, IMF October 2007)

  1. Pengeluaran pemerintah (GE) naik sejalan dengan kenaikan tingkat inflasi

  1. Harga Minyak Dunia $100/per barrel

  1. Nilai tukar terpresiasi sebesar Rp/$100

  1. Subu bunga SBI adalah 9 persen

  1. Pertumbuhan penduduk 1,4 persen.

4. PROYEKSI 2010-1015   





[1] Tulisan ini pendapat pribadi, bukan pendapat penulis bekerja. Model ini pernah dipresentasikan dalam seminar Sectoral Modeling and National Account Forecasting Framework di Hotel Borobudur, tanggal 24 Maret 2008, yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan, Republik Indonesia       
[2] Sementara itu jangka panjang mempunyai arti proses penyesuaian harga dan faktor produksi berjalan sempurna.
[3] Persamaan  ini butuh perbaikan lebih lanjut pada masa mendatang.
[4] Ini juga butuh perbaikan untuk masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar